Implementasi PP No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Asi Ekslusif


Implementasi PP No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Asi Ekslusif
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012  yang telah diputuskan tanggal 1 Maret 2012 ini berisi tentang Pemberian ASI Eksklusif. Peraturan pemerintah ini dilahirkan guna menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan sumber makanan terbaik sejak dilahirkan sampai berusia 6 bulan, di samping itu, kebijakan ini juga untuk melindungi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Di dalam peraturan tersebut dibahas mengenai Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif, pengaturan penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya, sarana menyusui di tempat kerja dan sarana umum lainnya, dukungan Masyarakat, tanggung jawab pemerintah, Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam serta pendanaannya. (Sumber: http://health.kompas.com).
Mengenai pelaksanaanya, pemerintah ternyata serius dalam memenuhi hak bayi, terbukti dengan diadakannya klinik laktasi serta ruang menyusui bagi ibu menyusui di rumah sakit milik pemerintah. Kalau tahun lalu aku hanya bisa menemukan klinik laktasi di rumah sakit swasta yang letaknya di kota jauh dari rumah, sekarang tidak perlu jauh-jauh ke kota karena rumah sakit milik pemerintah dekat rumah sudah ada klinik laktasinya. Kemarin ketika aku mengantar Alfi ke RSUD Cibinong untuk berobat ke dokter spesialis mata, tiba-tiba ada seorang ibu-ibu petugas rumah sakit yang memberitahukan jika aku ingin menyusui sudah tersedia ruang menyusui di samping ruang dokter spesialis anak. Kebetulan karena Alfi juga ingin minta asi, akhirnya aku dan Alfi pergi ke ruangan tersebut.
Di ruang menyusui yang sekaligus merupakan klinik laktasi tersebut dibuat sangat nyaman dan jauh dari bising agar ibu dan bayi nyaman saat menyusui. Konselor laktasi pun ada di ruangan tersebut jika ada ibu yang ingin bertanya seputar masalah menyusui. Kebetulan juga aku sedang mempunyai seorang teman yang sedang galau akan produksi ASI nya. Kemudian aku bertanya seputar masalah per-ASIan, konselor itu pun mengatakan bahwa ASI anugerah Tuhan, sudah tersedia secara alami berbarengan sejak si ibu melahirkan, terlebih ibu yang melahirkan normal, ASI sudah di posisikan untuk segera diproduksi berbarengan dengan keluarnya bayi dari perut ibu, beda dengan ku yang mengalami SC, inisiasi keluarnya ASI perlu dilakukan dengan harus disedot terus menerus dengan mulut bayi secara langsung. Beliau juga mengatakan kunci sukses menyusui adalah makan yang bergizi dan pikiran tenang,  yakin serta optimis dapat menyusui, sebenarnya tidak ada istilah ASI sedikit karena segera setelah ASI diminum bayi maka hormon tubuh akan bekerja kembali untuk membentuk ASI.
Berikut ini hal-hal seputar menyusui yang dijelaskan oleh dr. Fransisca Handy, SpA, IBCLC di bukunya yang berjudul “Panduan Cerdas Perawatan Bayi”:
Anatomi dan Cara Kerja Payudara
  • semua payudara yang normal memiliki jaringan/pabrik penghasil ASI yang sama
  • hal yang membedakan ukuran payudara hanya jaringan lemaknya
  • produksi ASI dipengaruhi hormon prolaktin
  • aliran ASI dari pabrik penghasil ASI menuju ke pori-pori ASI dipengaruhi hormon oksitosin
  • tiap kali ASI keluar, dikirim sinyal ke otak untuk menghasilkan prolaktin. Semakin sering dan lama menyusui, semakin banyak ASI diproduksi
  • jika ibu merasa tenang dan yakin, oksitosin akan tinggi dan ASI mengalir dari pabrik ke pori-pori ASI
  • Ayah bayi merupakan mitra utama ibu saat menyusui. Ayah dapat membantu ibu meningkatkan kadar oksitosin dengan menenangkan pikiran dan hati ibu, serta membantu tugas-tugas ibu agar ia cukup istirahat
Asi Kurang atau Tidak Ada
  • setiap ibu dapat mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya. Kurangnya dukungan tenaga kesehatan dan keluarga serta rendahnya rasa percaya diri ibu dan ayah bayi merupakan faktor penghambat keberhasilan menyusui
  • ASI sesungguhnya telah mulai dibentuk di payudara sejak kehamilan usia sekitar 20 minggu. Namun pengaliran selama kehamilan dihambat oleh hormon progesteron. Setelah bayi lahir kadar progesteron menurun dan mencapai titik terendah dihari ketiga. Oleh karena itu, sebagian besar ibu merasakan payudara penuh atau ASI mulai mengalir dihari ketiga
  • menyusui sesuka bayi dengan posisi dan pelekatan yang baik serta rasa percaya diri ibu adalah kunci produksi dan pengaliran ASI
Aksi Sukses Menyusui
  • meminta kerjasama dan dukungan suami serta keluarga
  • mencari informasi dan dukungan sebanyak-banyaknya tentang ASI dan menyusui
  • memilih fasilitas dan tenaga kesehatan yang mendukung menyusui
  • melakukan kontak kulit ibu dan bayi sebanyak mungkin
  • menenangkan pikiran dan memantapkan hati ibu bahwa ibu dapat memberi ASI sesuai kebutuhan bayi
  • memastikan posisi serta pelekatan bayi pada payudara sudah benar dan nyaman
  • menyusui sesering dan sesuka bayi
  • tidak mengenalkan bayi pada empeng, dot atau botol susu
Referensi:
Handy, Fransisca. 2011. Panduan Cerdas Perawatan Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda.123hal.

Related Product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KLINIK CINTA SEHAT - All Rights Reserved
Template Redesigned by Tukang Toko Online | Shopping Cart by : Irsah InDesigns
Proudly powered by Blogger